Melihat Keindahan Alam Gunung Papandayan, Dan Beberapa Destinasi Yang Wajib Dikunjungi
Jakarta - Kawasan wisata alam Gunung Papandayan berada di Kecamatan Cisurupan. Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dari pusat kota Garut, arahkan kendaraan menuju barat daya. Perjalanan sekitar satu jam dengan kendaraan bermotor. Gunung vulkanik ini terletak di antara dua desa, Sirnajaya dan Kramatwangi.
Gunung ini merupakan salah satu tempat wisata unggulan di kabupaten yang terkenal dengan domba bertanduk panjangnya itu. Pengunjung akan dikenakan retribusi sebesar Rp 20.000 pada hari biasa dan Rp 30.000 pada akhir pekan atau hari libur. Sementara itu, jika kamu ingin berkemah di Papandayan perlu biaya tambahan sebesar Rp 35.000.
Trek pendakian yang ramah pendaki
Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan air laut. Gunung ini word play here terbilang ramah bagi wisatawan. Khususnya pengunjung yang tidak terbiasa dengan aktivitas pendakian.
Hal itu karena jalur yang sudah tertata, sebagian sudah dibuat berundak menggunakan tatanan batu. Bahkan saat memasuki pintu pendakian, kamu akan disambut dengan jalan aspal halus sepanjang kurang lebih 500 meter yang begitu mudah untuk dilalui.
Tidak berhenti di situ, trek Papandayan tergolong banyak memiliki "bonus", istilah di dunia pendakian untuk menyebut expedition datar atau menurun di sebuah jalur pendakian. Apalagi ada warung dan bathroom yang tersedia di sejumlah titik.
Ini sangat membantu pengunjung yang letih, ingin makan, atau sekedar ingin buang air. Pengunjung pun tidak perlu repot membawa banyak perbekalan atau air mineral.
Waktu pendakian tak lama
Lama waktu pendakian word play here tidak begitu lama. Perlu waktu kurang lebih dua sampai tiga jam saja untuk bisa mendaki dan menyelesaikan trip Papandayan.
Namun, itu jika kamu tidak tergoda untuk berhenti dan sibuk mengambil gambar. Tidak heran, kamu bisa bertemu dengan pengunjung yang datang dari kalangan usia beragam, mulai anak-anak hingga orang tua.
Ada jalur motor
Oh iya, jangan kaget jika di tengah perjalanan terdengar suara electric motor yang mendekat. Karena di gunung ini tersedia jalur bagi motor route. Jalur ini biasanya dilalui warga setempat untuk memasok dagangan ke warung-warung yang ada di atas gunung.
Selain ramah bagi pendaki,
Gunung Papandayan juga memanjakan pengunjung dengan suguhan pesona
wisata yang dimiliki. Terdapat setidaknya 6 area khas kawasan gunung
berapi yang dapat ditemui di Gunung Papandayan. Ini mengapa Papandayan
layak disebut sebagai gunung berapi yang menyuguhkan paket lengkap bagi
semua pendakinya.
Kawah belerang
Sebagaimana gunung berapi aktif pada umumnya, Gunung Papandayan memiliki
kawah aktif yang masih mengeluarkan asap belerang. Kawah ini tidak
begitu luas dan tidak ada di puncak gunung. Hal ini mengingat Papandayan
tergolong gunung api berbentuk strato.
Kawasan kawah dibatasi dengan
pagar pembatas, dengan maksud melarang pengunjung untuk mendekat. Namun,
masih ada saja pengunjung yang berjalan mendekat ke arah kawah hanya
untuk sekedar melihat atau mengambil gambar. Terdapat beberapa kawah,
satu kawah utama dan beberapa lainnya kawah-kawah kecil yang juga
terlihat mengeluarkan asap.
Padang edelweis
Selanjutnya, kamu bisa menemukan hamparan padang edelweis di Gunung
Papandayan. Edelweis paling banyak terdapat di Tegal Alun. Tegal Alun
adalah puncak dari Papandayan. Namun, kawasan ini merupakan kawasan
terlarang untuk didatangi karena alasan keselamatan.
Meskipun tidak
mencapai puncak, kamu tetap bisa menyaksikan bunga abadi yang terdapat
di anatara Pondok Saladah dan Hutan Mati. Pohon edelweis di kawasan ini
tidak sebanyak edelweis yang ada di puncak. Namun, hal itu tidak
mengurangi pesona edelweis Papandayan.
Hutan mati
Ini merupakan ikon khas dan area wajib dikunjungi di Gunung Papandayan.
Hutan mati dipenuhi dengan pohon-pohon cantigi yang sudah mati.
Batang-batang kering yang tersisa justru menciptakan keindahan
tersendiri.
Hutan mati terletak di atas kawah utama Gunung Papandayan. Dari sini, Gunung Cikurai yang ada di sebelah Utara Papandayan, malu-malu terlihat dari balik ranting-ranting pohon kering. Hampir semua pendaki berhenti di location ini untuk mengambil gambar dan mengabadikan momen bersama teman-temannya di Papandayan.
Pemandangan gunung dan pegunungan
Berdiri di tepian pagar pembatas kawah Papandayan, menghadap ke arah timur, terbentang jajaran bukit Karacak yang indah. Tambahan pula adanya Gunung Cikurai dan Gunung Galunggung yang menjulang di antara pegunungan itu.
Di titik ini, kamu bisa menikmati tiga keindahan
sekaligus yaitu area kawah di bagian bawah, Hutan Mati di belakang, dan
scenic view pegunungan tepat di hadapan mata.
Milky way
Langit malam saat cerah di atas Gunung Papandayan, begitu indah.
Bintang-bintang bersinar terang dengan begitu jelas. Para pemburu
fotografi akan sangat senang memainkan kameranya demi mendapatkan gambar
sempurna yaitu indahnya hamparan bintang di langit Papandayan.
Bintang-bintang inilah yang akan menemani perjalanan para pendaki yang melakukan perjalanan pada tengah malam hingga dini hari. Bintang-bintang perlahan mulai menghilang digantikan dengan hangat dan kuning sinar matahari yang mulai menyembul sekitar pukul 05.30 WIB.
Ada beberapa place yang pas untuk menikmati proses terbitnya matahari. Misalnya di Bukit Soni, Perkemahan Ghoober Hoet, dan Perkemahan Pondok Saladah.
Kolam air panas
Terakhir, adalah kolam air panas alami yang ada di kawasan Papandayan ini. Kolam air panas terletak di sekitar lokasi parkiran kendaraan, tepatnya di belakang mushala. Pengunjung akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 25.000 untuk bisa menikmati hangatnya air dari sumber alami di tengah sejuk hawa dataran tinggi.
Komentar
Posting Komentar