Berwisata di Curug Lawe Benowo Kalisidi di Semarang, Keindahan Alam Yang Tak Akan Terlupakan
Jakarta - Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memiliki kekayaan alam yang menarik. Kekayaan alam tersebut menjadi obyek wisata yang memberi sensasi dan pengalaman yang tak terlupakan untuk para pengunjung.
Salah satu kekayaan alam yang wajib dikunjungi adalah Curug Lawe Benowo Kalisidi (CLBK) yang berada di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Curug adalah sebutan orang Jawa untuk air terjun.
Akses ke Curug Lawe Benowo Kalisidi
Akses menuju CLBK cukup mudah. Dari alun-alun lama Ungaran membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit. Kondisi jalannya terhitung bagus dan pemandangannya juga menyejukkan mata. Selain hamparan sawah, juga masih banyak pepohonan yang seakan 'mendinginkan' teriknya matahari.
Sebelum sampai CLBK, pengunjung akan menjumpai perkebunan cengkeh. Siapkan kendaraan selalu dalam kondisi prima karena jalanan mulai menanjak. Sesampainya di parkiran, pengunjung bisa istirahat sejenak menikmati makanan tradisional yang disajikan di beberapa warung.
Cukup untuk mengganjal perut sebelum berjalan kaki menuju curug. Pengunjung cukup membayar Rp 8.000 untuk tiket masuk. Pengelola juga dinilai memerhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini karena, setelah membeli tiket, pengunjung akan diberi masker sebelum melanjutkan perjalanan.
Jalan kaki menuju Curug Lawe Benowo Kalisidi
Perjuangan pun dimulai. Butuh waktu setidaknya satu jam dari tempat parkir menuju CLBK dengan berjalan kaki. Jalur yang dilalui menantang dan bervariasi. Meski begitu, jalurnya tetap aman karena, berdasarkan pengamatan kami, banyak juga anak-anak sekolah dasar yang berkunjung.
Pertama, jalan masih berupa beton. Suasananya cukup asri ketika berjalan di tepian sungai dengan pemandangan pohon-pohon besar. Jika pengunjung sampai di bendungan kecil, mereka mulai masuk ke hutan vegetasi.
Nuansa hutan terasa berkat adanya jalan setapak. Pengunjung
juga bisa melihat beberapa pohon berukuran besar yang tumbang. Pengunjung akan melewati Jembatan Romantis, yakni jembatan dari besi berwarna merah dengan alas kayu.
Hati-hati, buat yang takut ketinggian jangan melihat ke bawah. Terus
saja berjalan hingga nanti istirahat di remainder area. Tempat
istirahat ini memiliki fasilitas yang cukup komplit, mulai dari musala,
bathroom, hingga warung.
Usai istirahat di remainder location, pengunjung akan menjumpai
pertigaan. Arah sebelah kiri untuk menuju Curug Benowo, sementara arah
sebelah kanan akan menuju Curug Lawe. Adapun Curug Lawe menjadi favorit
para pengunjung dan lebih ramai.
Namun, sebelum sampai ke Curug Lawe,
ada anak tangga yang lumayan menguras napas. Tapi setelahnya, pengunjung
akan disuguhi pemandangan curug yang sangat indah. Curug Lawe yang
memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan debit air yang lumayan deras,
menjadi pelepas lelah.
Suara air yang menderu ditambah asrinya lingkungan, menjadikan Curug
Lawe tempat alternatif melepas penat. Salah seorang pengunjung asal
Salatiga, Munif Moncost, mengatakan bahwa ia mengunjungi Curug Lawe
untuk refreshing.
"Tahun Baru 2022 harus dengan semangat baru, salah satu caranya dengan mengunjungi tempat-tempat baru untuk mood booster,"ucapnya, Minggu (2/1/2021).
Komentar
Posting Komentar