Mengunjungi Perkampungan Betawi, Bisa Melihat Pecak Silat Sampai Arak Penganten Sunat
Jakarta - Perkampungan Betawi menjadi salah satu desa wisata yang belakangan ini sedang viral. Terutama sejak perkampungan ini dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.
Ya perkampungan Betawi tersebut juga dikenal sebagai Setu
Babakan, desa wisata yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata
Indonesia (ADWI) 2021. Penilaian ini dilakukan langsung oleh Menparekraf
Sandiaga Salahuddin Uno.
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan dan berdekatan dengan Depok, Jawa Barat. Area
ini diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu
budaya asli Betawi. Lantas, seperti apa keunikan Perkampungan Betawi
ini? Berikut ulasan rangkumannya.
Perkampungan budaya Betawi didirikan pada18 Agustus 2000 melalui Surat
Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang dikeluarkan oleh
Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso.
Sesuai dengan
namanya, desa wisata ini merupakan kawasan yang difungsikan sebagai
tempat pelestarian budaya Betawi, sehingga keseharian serta adat
istiadat masyarakat Betawi dapat dijumpai di sini. Seperti latihan
pencak silat, palang pintu, aqiqah, injak tanah, hingga ngarak penganten
sunat.
Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre)
dengan kedalaman 1-5 meter di mana airnya berasal dari Sungai Ciliwung
dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan
para pengunjung.
Desa seluas 289 hektare ini juga memiliki dua setu,
yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dimanfaatkan untuk wisata
air, seperti sepeda air, olahraga kano, dan memancing.
Suasananya pun asri dan sejuk karena dikelilingi rindangnya
pepohonan khas Betawi seperti kecapi, rambutan, sawo, nangka, melinjo
dan pisang.
Selain adat istiadat yang masih kental, ada pula kuliner khas dari
Betawi yang sangat menggugah selera lho, dan memanjakan lidah di
antaranya kerak telor, laksa, es selendang mayang, toge goreng dan juga
bir pletok.
Kemudian terdapat juga batik khas Betawi menjadi produk yang
diunggulkan, karena memiliki ciri khas warna tersendiri yaitu warna
yang mencolok dan motifnya menggambarkan tentang kebudayaan Betawi.
Petik Alpukat
Desa ini juga menghadirkan wisata agro yang mampu menjadi daya tarik
wisata, yaitu kampung alpukat, di mana para pengunjung mendapatkan
pengalaman untuk memetik buah alpukat.
Selain itu, desa wisata ini memiliki Museum Betawi yang sudah
tersertifikasi "Indonesia Care" berbasis CHSE. Nah tak hanya itu saja,
penerapan protokol kesehatan di kawasan ini pun sudah sangat baik,
terlihat dari tersedianya tempat cuci tangan serta hand sanitizer, sign
untuk jaga jarak, dan dilakukannya disinfektan secara berkala.
Hal inilah yang kemudian menjadikan Desa Wisata Perkampungan Budaya Betawi sebagai salah satu desa wisata yang paling lengkap, menarik serta menjadi pilihan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Sementara itu Menparekraf Sandiaga berharap, destinasi wisata budaya Betawi yaitu Setu Babakan ini dapat bermanfaat dan berdampak baik terhadap warga sekitarnya. "Tentu harapannya, dampak dari pada desa ini bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung,"kata Sandiaga.
Komentar
Posting Komentar